Blunder Yimm Untuk Yamaha Byson


Ilustrasi Logo Yamaha Byson. Sumber: www.brandsoftheworld.com



Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai “Blunder YIMM Untuk Yamaha Byson”. YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing) bangun di Indonesia sekitar tahun 1974, meski proses perakitan sepeda motor sudah dimulai sejak tahun 1969.
Hampir setengah kala atau lebih tepatnya 45 tahun berdiri, nampaknya menciptakan YIMM menjadi salah satu produsen sepeda motor tersukses di Indonesia. Terbuki dari lahirnya sekitar 50 lebih sepeda motor yang dirakit di Indonesia dimulai dari masa RX-King sampai Lexi.


Namun dibalik semua kesuksesan itu, tak menampik fakta bahwa Yamaha di Indonesia mempunyai tentangan berat dari satu negara induk Yamaha. Adalah Honda yang menjadi lawan sepadan penjualan dan perakitan sepeda motor bagi Yamaha di Indonesia. Terbukti dari beberapa laporan penjualan serta peta persaingan model sepeda motor dari kedua pabrikan tersebut yang seolah menggambarkan “perang sengit” yang tak terelakan.

Di  Indonesia, baik untuk segmen bebek, metik, naked, sampai sport, rasanya kedua pabrikan tersebut seolah berlomba-lomba dalam menampilkan produk terbaiknya demi memikat hati masyarakat Indonesia. Khusus untuk segmen motor sport new entry kelas 150 cc dengan gen “telanjang”, Yamaha gencar melaksanakan serangan untuk menguasai pasar model motor tersebut.

Di era kelahiran Mega Pro, Verza, sampai Cb150 R, nampaknya menciptakan Yamaha tak ingin tinggal membisu melewatkan segemen tersebut sehingga melahirkan tandingan sepeda motor Honda tersebut dengan melahirkan Vixion, Scorpio, Byson, Xabre, sampai MT 15.

Teruntuk Yamaha Byson, rasanya sepeda motor ini yang cukup dapat dibilang bernasib “tragis”. Sempat menjadi buah bibir dan idola pada awal kemunculannya pada tahun 2010 dengan tampilan serba gembot (kala itu yang berani memberi ukuran kaki-kaki dan body gembot hanya ada di kelas 200 cc ke atas), namun di selesai seolah kehilangan “karisma” pada persaingan tahun 2015 ke atas. Keluarnya Yamaha Byson dalam peta persaingan motor sport new entry kelas 150 cc dengan gen “telanjang” ditandai dengan lahirnya Yamaha Byson Fi  pada tahun 2015 yang mengalami penurunan tajam dalam sisi penjualan.

Merangkum dari keluhan para owner Byson, apakah kiranya yang menciptakan Yamaha Byson mengalami penurunan penjualan sampai tagar menolak punah ramai ditebar pada grup-grup Yamaha Byson Indonesia? Berikut dugaan blunder YIMM untuk Yamaha Byson yang telah dirangkum oleh kami:

1. Kurang inovatif dan terlalu “nyaman”
Indikasi awal penurunan penjualan Yamaha Byson di Indonesia ialah ketika Yamaha Byson dengan sistem pengkabutan injeksi lahir. Alih-alih memperbaharui sistem yang dikeluhkan oleh pengguna Byson lawas yakni sistem pengereman dan akselerasi serta top speed yang seolah dikebiri. Yamaha justrul hanya memperbaharui sistem karbu menjadi injeksi serta mengubah beberapa tampilan, Nyatanya membiarkan halu-halu depan serta body dan kaki-kaki yang gembot sebagai modal utama malah menciptakan pesaing gampang untuk menikung serta Byson semakin ditinggalkan.

2. Menjadikan Yamaha Byson sebagai “anak tiri”
Mungkin sedikit kasar, namun inilah yang terjadi. Banyak yang berharap kedatangan Byson generasi kedua pada tahun 2015 kemudian menunjukkan perubahan yang cukup masif. Namun faktanya, kejutan lahir dari “kakak” Byson, yakni Vixion Advance, Xabre sampai MT-15. Alih-alih mendapat pengguna gres Yamaha Byson, costumer justrul diberikan pilihan dilematis antara tetap membeli Byson dengan beberapa komponen yang “kalah” dalam segmennya atau membeli sepeda motor dari kompetitor. Pilihan rasional tentunya ialah menentukan Byson, kompetitor, atau naik pangkat ke Vixion. Karena jika dirasa, range harga Byson menuju Xabre apalagi MT-15 kebilang jauh.

3. Konsep pembaharuan yang salah
Ini ialah blunder yang boleh jadi banyak diulas oleh beberapa penulis lain. Mengapa? lantaran ini memang sebuah fakta yang sulit dibantah. Disaat Vixion sudah terlebih dahulu berinovasi dengan tampilan tubuh yang agresif, lahirlah Byson generasi kedua yang seolah ingin menyaingi Vixion dengan baju, lampu utama serta buritan yang tajam. Dengan rentang harga yang berbeda jutaan rupiah tentunya pelanggan akan berfikir berulang kali untuk membeli Byson generasi kedua tersebut. Itulah sebabnya mengapa ketimbang Byson Fi, peredaran Byson karbu lebih banyak dimiliki oleh pengguna Byson. Byson karbu dipandang lebih mempunyai konsep yang terang dan sangat “touring bike” bagi penggunannya.

Nah itulah beberapa blunder dari YIMM untuk Yamaha Byson. Kita tunggu saja, bagaimana kelanjutan dongeng ini, apakah akan ada Yamaha Byson generasi ketiga, atau Byson akan dipaksa punah lantaran kerasnya persaingan pada segmen sepeda motor “telanjang” 150 cc.
Sampai jumpa dan semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum.

Sumber https://icalan01.blogspot.com/
DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://malay31.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

More posts

Comments

Post a Comment